Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Labels

Friend Link

Reader Community

.

div>
widgeo.net

Tutorial Blog

Katanya Temen Nih

Site Info

Rabu, 26 Oktober 2011

MENGENAL BATIK & KAIN LAMPUNG PDF Print E-mail
PERKEMBANGAN BATIK

Ditinjau dari sejarahnya, batik berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar yang motif/pola batiknya masih berbentuk hewan dan tumbuh-tumbuhan. Namun dalam perkembangannya corak-corak tersebut beralih ke corak abstrak yang menyerupai awan, relief candi dan sebagainya.

Perkembangan batik di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya, seperti masa-masa kejayaan kerajaan Mataram.

Kesenian batik merupakan kesenian gambar diatas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya sebatas dalam keraton saja dan hasilnya digunakan pakaian untuk para raja dan keluarga serta kerabatnya. Oleh karena kerabat keraton banyak yang tinggal diluar keraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar keraton.

Dalam perkembangannya, batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dengan keraton dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita untuk mengisi waktu senggangnya. Selanjutnya batik yang tadinya dipakai hanya untuk keluarga keraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari oleh para kaum wanita dan kaum pria.

Jadi bisa kita simpulkan bahwa batik di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit hingga kerajaan-kerajaan berikutnya dengan corak batik tulis sampai akhir abad ke-XVIII dan memasuki abad ke-XIX baru dikenal adanya batik Cap. Kini Batik telah menjadi pakaian tradisional bangsa & rakyat Indonesia. Jadi kurang tepat kalau ada negara lain yang mengakui batik sebagai salah satu seni budaya mereka.

MENGENAL KAIN SEMBAGI

Kain Sembagi atau juga disebut Chintz (Kain dengan motif bunga) berasal dari pesisir Coromandel India dan kain dari India ini (Sembagi) mulai muncul di Kerajaan Sriwijaya sekitar abad ke-VII. Ornamen hiasan tumbuhan pada kain Sembagi serasi pada masa itu dan mencerminkan tingkat sosial pemakainya. Hal ini tidak salah dikatakan bahwa perdagangan tekstil motif bunga atau Kain Sembagi menyebar di seluruh daerah Sumatera dan Jawa.

Kain Sembagi mulai ditiru oleh pengusaha batik Arab dan Cina kira-kira pada abad ke-XIX khususnya di daerah Cirebon dan Lasem, yang kemudian dikenal sebagai BATIK SEMBAGI.

Batik Sembagi di Jawa dan Sumatera mengalami modifikasi motif. Di Sumatera khususnya Jambi, dihiasi dengan gaya motif yang diambil dari buah-buahan dan warna-warna Batik Sembagi hampir tidak menyentuh daerah asalnya.

Sekitar abad ke-XVII pengusaha Batik Sembagi dari Cirebon dan Lasem memasarkan batik-batik tersebut ke Sumatera, karena Sumatera merupakan pasar yang yang sangat baik bagi Batik Sembagi. Batik Sembagi merupakan jenis batik yang berkembang di Sumatera dan dikagumi banyak orang, khususnya Jambi, Palembang dan Lampung.

MENGENAL KAIN LAMPUNG

Dalam keanekaragaman kebudayaan Indonesia terdapat satu bentuk benda budaya yang disebut "KAIN KHAS LAMPUNG" yang terdiri dari : KAIN TAPIS, BIDAK, SEBAGE, TEPPAL, SELEKAP, CINDAI, PELEPPAI dan NAMPAN yang merupakan hasil musyawarah Marga-Marga di Lampung.

Salah satu Kain Khas Lampung yang juga merupakan barang peniggalan Budaya Lampung dan mempunyai ciri khas tersendiri yang perlu dilestarikan adalah KAIN SEBAGE. Kain Sebage mempunyai beberapa corak dan penggunaannya disesuaikan dengan tingkatan golongan masyarakat atau adat. Bukan saja kaya corak dan warna, tetapi mengandung makna simbolis yang menyiratkan nilai Budaya Lampung.

Perkembangan Batik pada setiap daerah di Indonesia, mendorong Propinsi Lampung untuk memiliki identitas Batik sendiri, maka pada tanggal 6 Maret 1999 merupakan tonggak pengenalan dan sekaligus pemakaian Batik Khas Lampung yang dikenal dengan KAIN SEBAGE yang digelar bersamaan PEKAN SENI BUDAYA LAMPUNG Ke-XIV, yang diresmikan oleh Gubernur saat itu, yaitu Bp. Drs.Oemarsono.

Kalau dilihat dari sejarahnya Kain khas Lampung (Kain Sebage) terdiri dari 12 motif/corak, yaitu Sebage SEKEBAR, SEPENDENDUM, BELANDO, SULUH, KEMBANG MATAHARI, KEMBANG CINOU, KEMBANG MELUR, KEMBANG GUGUR, KEBANG KACO PIRING, KEMBANG GEDIAN, KEMBANG TELENG dan KEMBANG KAWENG.

BATIK KHAS LAMPUNG.

Perkembangan batik di Indonesia pada abad ke-20 sangat pesat sekali, hal ini juga mempengaruhi perkembangan batik di Lampung. Banyak sekali bermunculan corak-corak batik khas lampung, tetapi kurang memuat unsur atau ornamen yang ada di Kain Sebage. Ornamen batik khas Lampung banyak memuat ornamen ragam hias Budaya Lampung, yang didalamnya terdapat juga lambang-lambang daerah seperti Menara Siger dan sebagainya.

BATIK GABOVIRA yang merupakan salah satu perajin/pelaku usaha batik dan sekaligus desainer batik khas Lampung, dimasa mendatang akan melakukan modifikasi motif batik khas Lampung dengan menggabungkan ornamen Kain Sebage dengan ragam hias Budaya Lampung yang juga didalamnya memuat simbol-simbol daerah yang ada di Propinsi Lampung. Hal ini kami lakukan agar Propinsi Lampung tidak ketinggalan dengan Propinsi-Propinsi lainnya di Indonesia khususnya corak-corak batik exclusive dan modern.
 

0 komentar:

Posting Komentar